Soal Harun Masiku di Luar Negeri, KPK Ngibul

Jika melihat kenaifan cerita Ali Fikri tentang proses “menghilangnya” Harun Masiku, bisa disimpulkan bila KPK sebenarnya tidak melepaskan buruannya ini.

“Hanya kesalahpahaman saja. Jadi memang saat itu petugas kami ada di sana untuk melaksanakan salat di masjid. Kemudian di sana ada pengamanan sterilisasi tempat,” kata Ali Fikri di Gedung KPK, Jakarta, pada 9 Januari 2020 malam.

Muncul pertanyaan, berapa jumlah anggota tim yang dikirim KPK untuk menangkap Harun Masiku? Jika lebih dari satu, apakah seluruh anggota tim melakukan sholat secara berjamaah yang berakibat pada lepasnya Harun Masiku?

Malah, menurut sejumlah media, tim KPK tersebut sempat diinterogasi dan tes urine saat berada di PTIK. Hingga tim KPK tersebut dijemput oleh Deputi Penindakan KPK yang telah berkoordinasi dengan Polri.

Setelah itu, keberadaan Harun Masiku “menghilang”

Namun, cerita Ali ini dibantah oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. 

Kata Nurul, pada hari itu Harun Masiku masih berada di luar negeri dan KPK masih melakukan koordinasi dengan Menkumham.

“Info yang kami terima malah memang sejak sebelum ada tangkap tangan yang bersangkutan memang sedang di luar negeri. Siang ini kami koordinasi (dengan) Menkumham untuk itu,” kata Ghufron kepada media pada 13 Januari 2020.

Jelas Komisioner KPK telah melakukan kebohongan publik. Karena faktanya Harun sudah kembali ke tanah air pada 7 Januari 2020 dan berada di Jakarta pada hari yang sama saat Wahyu di-OTT 

Dari sinilah bisa disimpulkan bila KPK dan pemerintah diduga kuat terlibat dalam persekongkolan menutupi keberadaan Harun Masiku.

Benarkah KPK Kehilangan Jejak Harun Masiku?

Sejak “menghilang” pada 8 Januari 2020, keberadaan Harun Masiku memunculkan sejumlah spekulasi.

Ada yang menduga bila politisi PDIP ini sudah meninggal dunia.  Kemungkinan ini disampaikan oleh Koordinator Masyarakat Antikorupsi, Boyamin Saiman, dalam acara Aiman  yang ditayangkan Kompas TV pada 11 Mei 2020.

Bahkan, politisi Partai Demokrat, Benny K Harman, menduga Harun Masiku sudah ditembak mati.

“Akibat situasi ini ada tiga spekulasi di tengah publik. Pak HM ini sudah ditembak mati, sangat mungkin,” duga Benny di Komplek Parlemen Senayan seperti yang dilansir CNNIndonesia.com pada 24 Februari 2020.

Benarkah Harun Masiku sudah mati?

Konon, KPK memiliki perlengkapan yang lebih canggih dari yang dimiliki Densus 88. Kehilangan jejak dari target OTT seharusnya merupakan tamparan untuk KPK. Apalagi sebelum “menghilang” Harun Masiku sudah ada di depan mata KPK.