Coattail Effect Anies Baswedan Ancaman untuk Gerindra

Apa yang sejatinya mendorong Partai Nasdem mencapreskan Anies Baswedan? Jawaban singkatnya, misterius.

Karenanya, 10% suara yang diraih Nasdem pada 2024 hanyalah skenario terburuk. Sebab, Nasdem bisa mendapatkan suara lebih besar lagi. Sebaliknya, raihan suara Gerindra akan anjlok.

Di sisi lain, bisa dikatakan, Nasdem kini memegang saham mayoritas atas figur Anies Baswedan. Dengan “saham” yang dikantonginya itu, Nasdem dapat mempengaruhi Anies dalam pemilihan tokoh yang akan disandingkan sebagai calon wakil presiden.

Nasdem tahu bila PKS dan Demokrat mau tidak mau harus mendukung Anies. Sebab jika tidak, partai-partai itu akan kehilangan banyak calon pemilih. Secara tidak langsung, dengan mencapreskan Anies dan mengajak PKS dan Demokrat bergabung, Nasdem telah menyandera dua partai tersebut.

Faktor itulah juga yang membuat nilai tawar Nasdem lebih tinggi dari PKS dan Demokrat. Begitu juga terhadap partai-partai lain yang akan menyusul kemudian.

Dengan nilai tawarnya itu, meski melalui Anies, Nasdem dapat menentukan calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies.

Dari analisis di atas, bisa disimpulkan bila pencapresan Anies Baswedan bukanlah blunder Nasdem, melainkan telah melalui kalkulasi politik yang matang dalam menyongsong Pilpres 2024.